Salam Konservasi,


Ini adalah blog dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.
Blog ini merupakan sarana informasi tentang Taman Nasional Gunung Ciremai, baik dari sisi perlindungan, pengawetan maupun pemanfaatan.
Selain itu kami harapkan blog ini dapat kita jadikan sarana diskusi maupun rembug saran bagi pihak-pihak yang peduli akan keberadaan Taman Nasional Gunung Ciremai.



30 Maret, 2011

RENCANA PENGADAAN BARANG DAN JASA


bersama ini kami sampaikan pengumuman pengadaan barang dan jasa satuan kerja Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. bagi yang memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi via email btn_gciremai@ymail.com/blog www.btngciremai.blogspot.com atau website kami www.tnciremai.org

terima kasih

Admin

28 Maret, 2011

BERSATUNYA KORSA RIMBAWAN MELALUI HARI BHAKTI RIMBAWAN

Tepat pada tanggal 16 Maret 2011 yang lalu, seluruh Rimbawan di Indobesia merayakan lahirnya Kementerian Kehutanan yang ke-28. Dalam rangka mempererat persatuan korsa Rimbawan khususnya di Kabupaten Kuningan maka diadakan rangkaian acara hari Bhakti Rimbawan yang dimulai dengan upacara di Buper Balong Dalem kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan tema “Dengan Jiwa Korsa Rimbawan Kita Tingkatkan Partisipasi Masyarakat untuk Mewujudkan Hutan Lestari dan Masyarakat Sejahtera”. Dalam upacara tersebut, dipimpin langsung oleh Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan bahwa tujuan utama rimbawan adalah bagaimana melestarikan keberadaan kawasan hutan dan mengelola sesuai dengan fungsi dan peruntukannya sehingga jangan sampai sesama rimbawan terjadi kesalahpahaman yang berujung pada hubungan yang kurang baik. Melalui acara ini, mari kita wujudkan pembangunan hutan sesuai dengan tema yang diusung pada hari Bhakti Rimbawan yang ke-28 ini.
Setelah melaksanakan upacara Hari Bhakti Rimbawan, kegiatan dilanjutkan dengan donor darah. Melalui PMI, para rimbawan berbagi kasih kepada sesama dengan mendonorkan darah mengingat kebutuhan darah di PMI semakin lama semakin meningkat. Setelah kegiatan donor darah, kegiatan lainnya adalah perlombaan diantaranya polo air dan permainan kelereng. Perlombaan diikuti oleh 8 kontingen dari instansi hijau yaitu Balai TNGC, Perum Perhutani, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BPLHD, BP4K, Perkebunan Geger Halang, PDAU dan Universitas Kuningan. Kegiatan perlombaan tidak berhenti sampai pada hari itu, pada tanggal 22 Maret 2011 dilanjutkan dengan permainan penyisihan futsal di Futsal Center Ayong dan pada tanggal 24 Maret 2011 dilanjutkan dengan penyisihan Bulu Tangkis di lapangan bulutangkis Ainurrafiq.
Acara penutupan akan dilakukan di kantor Balai TNGC pada Jum’at malam tanggal 24 Maret 2011 yang akan diisi hiburan live music, perlombaan catur dan domino serta pengumuman juara masing-masing kategori perlombaan. Diharapkan dengan moment seperti ini, kekuatan korsa rimbawan kab Kuningan selalu terjalin dan saling mendukung satu sama lain sehingga permasalahan di lapangan dapat diatasi dengan baik sebagaimana tema yang diusung pada Hari Bhakti Rimbawan ke-28. Hidup Korsa Rimbawan, salam lestari

15 Maret, 2011

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI MODEL DESA KONSERVASI *)


Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) tidak hanya melakukan fungsi perlindungan dan pengamanan kawasan namun juga memperhatikan aspek lainnya yaitu masyarakat di sekitar kawasan TNGC. TNGC dikelilingi 45 (empat puluh lima) desa yang terdiri dari 27 desa di Kab Kuningan dan 18 desa di Kab Majalengka. Dari 45 desa tersebut, 37 desa diantaranya merupakan desa yang memiliki akses di kawasan Hutan Gunung Ciremai sebelum statusnya menjadi taman nasional. Berganti status maka berganti pula pengelolaannya, begitupula akses masyarakat yang tidak boleh melakukan pemanfaatan berbasis lahan di dalam kawasan.

menindaklanjuti hal tersebut maka Balai TNGC mengembangkan program MDK (Model Desa Konservasi) yang telah lama diusung oleh Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. untuk tahun 2011, MDK dilakukan di 6 desa yaitu Desa Cipulus, Gunung Wangi dan Bantaragung (Kab Majalengka) dan Desa Karang Sari, Cisantana dan Sankanerang (Kab Kuningan). Sebelum dilakukan program, maka dilakukan pembentukan MDK dalam rangka pembentukan kapasitas anggota sehingga Lembaga MDK dapat berjalan secara berkelanjutan sampai tahun-tahun berikutnya.

program yang diberikanpun disesuaikan dengan potensi yang ada. penggalian potensi yang dimaksd berdasarkan PRA (Participatory Rural Appraisal) dengan 12 metode, dimana metode ini diperkenalkan kepada masyarakat dan dipraktekkan sesuai dengan kebutuhan. metode tersebut diantaranya peta mobilitas, jadwal keseharian, kalender musim, matriks pilihan, dan penelusuran sejarah. Selain itu, dengan melakukan metode ini, LMDK dapat menyusun rencana kerja selama 5 tahun mendatang sehingga LMDK dapat berjalan secara terus menerus.

berdasarkan rencana strategis TNGC, sampai dengan tahun 2015 TNGC akan membentuk 24 MDK yang diharapkan lima tahun mendatang desa-desa yang sebelumnya ketergantungan terhadap kawasan dapat melakukan usaha lain yang mandiri sehingga secara bertahap perekonomian dapat meningkat.


*) Nisa Syachera F

Calon Penyuluh Kehutanan TNGC